Kebun Teh Nglinggo adalah satu-satunya kebun teh di Jogja, terletak di kawasan deretan pegunungan Menoreh tepatnya di Desa Pagerharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Perkebunan teh ini merupakan percontohan dari PT. Pagilaran. Jangan bayangkan kebun teh yang luas seperti di Puncak Jawa Barat ya, di sini kebunnya kecil tapi cukuplah sebagai tombo kangen melihat pemandangan kebun teh ;)

Ancer-ancer mudah untuk sampai ke sana adalah apabila bertemu dengan tugu yang berdiri di tengah perempatan Dekso maka ikuti saja teruuuusss... jalanan ke arah barat yang naik turun dan berkelak-kelok hingga sampai di pertigaan yang menanjak dan di ujung jalan ada tulisan besar warna merah di dinding tembok bertuliskan Kebun Teh Nglinggo maka berhentilah di situ, karena nanti akan ada petugas yang mengatur kapan waktu untuk naik karena jalan yang sempit sehingga harus gantian antara kendaraan yang naik dan kendaraan yang turun. Mereka membawa HT untuk saling menginformasikan antara petugas yang berjaga di atas dan petugas berjaga yang di bawah.
 |
pintu gerbang naik ke puncak Kebun Teh Nglinggo |
Kondisi kendaraan harus benar-benar prima karena medannya cukup berat, jalannya lumayan halus tapi kelak-kelok dan tanjakannya luar biasa, de X aja sampai mengeluh pusing padahal biasanya ga pernah.
Di tengah jalan ada loket retribusi masuk yang sepertinya dikelola oleh pemuda setempat. Karcis @Rp 3.000,- untuk dewasa sedangkan anak-anak gratis. Dari loket kami masih harus melewati jalan yang sempit, mendaki dan berliku hingga sampailah di area parkir. Area parkir cukup ramai tapi kebanyakan berisi sepeda motor sedangkan untuk mobil tidak banyak. Di pinggir-pinggirnya tampak beberapa warung makan.
 |
nanjak cyiiinn... |
Dari parkiran kami harus berjalan kaki naik untuk sampai ke area kebun teh. Lumayan ngos-ngosan juga apalagi de Z ngambek minta gendong, haduuuh... boyokku nok :(
 |
kebun teh mini |
Di sisi kanan tampak bukit kecil yang menghijau ditumbuhi pohon teh, sedangkan di sisi kiri tampak bukit yang tinggi ditumbuhi pohon cemara dan di bukit seberang tampak 2 puncak bukit gersang entah apa namanya dengan kibaran bendera merah putih. Yang ada di pikiran saya adalah itu pasti tempat selfie anak-anak muda sekarang biar nge-hit, kalo saya mah nyerah aja ya liat medannya yang begitu, eman-eman kempole hehe...
 |
monggo yang mau naik hingga ke puncak |
 |
deretan pohon cemara |
 |
untung ada warung tutup jadi bisa buat ngeyup sambil menikmati pemandangan |
Di puncak kami istirahat sejenak di warung sambil beli minuman, tapi ga lama karena panas ga ada tempat berteduh. Pemandangan yang ditawarkan memang cihuiii bingit... sebenernya masih bisa naik ke atas lagi tapi kami sudah tak mampu lagi kalo musti berjalan ke atas lagi. Balik turun ke bawah sedikit ada warung mie ayam yang tutup dan kami bisa duduk-duduk berteduh sambil menikmati pemandangan yang indah.
Sudah puas menikmati pemandangan kami turun ke bawah berencana makan di salah satu warung makan yang tadi kami lewati di depan parkiran, tapi ternyata sampai sana tempatnya penuh. Dari sekian banyak warung makan saya lihat hanya itu warung makan yang paling menjanjikan dibanding yang lain dilihat dari tempat dan penataannya. Akhirnya kami memutuskan untuk langsung pulang saja dan nanti nyari makan di Jogja saja daripada musti kelamaan nunggu dan empet-empetan.
 |
kebun teh koq ada pohon pisangnya yaa... |
 |
gagal nongkrong di sini |
Pas turunnya juga dikomando oleh petugas yang telah berkomunikasi dengan petugas yang di bawah. Jadi jalur di buka-tutup antara yang naik dan yang turun agar tidak papasan di jalan. Sebenernya searah dengan jalan ini ada juga Grojogan Watujonggol, tapi kami males untuk belok ke sana. Cukuplah agenda hari ini untuk mengenalkan anak-anak tentang kebun teh ga perlu jauh-jauh ke Puncak.
Komentar
Posting Komentar